Modular Operating Theatre – Bayangkan kamu masuk ke ruang operasi di rumah sakit mungkin sedikit seram membayangkan suasana di sana, tapi sadar nggak sih kalau area ini adalah salah satu tempat yang paling bersih dan steril? Nah, hal ini bisa tercapai karena proses yang sangat penting dalam rumah sakit, yaitu sterilisasi. Di lingkungan Medical Operation Theater (MOT), sterilisasi punya peran penting buat mencegah infeksi dan menjaga keamanan semua orang yang ada di sana. Sterilisasi nggak cuma soal membersihkan, tapi lebih dari itu: ada teknik khusus, bahan khusus, dan proses yang nggak sembarangan.
Mengapa Sterilisasi Itu Penting?
Di lingkungan rumah sakit, risiko terjadinya infeksi sangat tinggi. Pasien yang datang berobat seringkali memiliki kondisi imun yang rendah, jadi tubuh mereka sangat rentan terkena penyakit baru. Bayangkan kalau alat-alat medis yang dipakai nggak steril—bukannya sembuh, pasien malah bisa ketularan kuman atau bakteri baru. Nggak lucu, kan? Makanya, sterilisasi sangat dibutuhkan, terutama di ruang MOT yang sering digunakan untuk prosedur bedah. Ada tiga alasan utama kenapa sterilisasi itu penting banget
Mencegah Infeksi Pasien
Coba bayangkan kalau jarum atau alat bedah yang dipakai masih menyisakan jejak darah atau cairan dari pasien sebelumnya. Duh, seram banget, ya? Inilah kenapa semua alat medis harus benar-benar steril sebelum digunakan, apalagi di ruang MOT yang aktivitasnya berisiko tinggi.
Memperpanjang Usia Alat Medis
Alat medis, terutama yang ada di MOT, bukan barang murah. Dengan proses sterilisasi yang tepat, alat-alat ini bisa lebih tahan lama dan nggak perlu sering-sering ganti. Ini juga berarti bisa menghemat biaya rumah sakit dalam jangka panjang.
Menjamin Keamanan untuk Semua Orang
Nggak cuma pasien yang harus dilindungi, tapi juga dokter, perawat, dan staf medis lain. Mereka juga perlu merasa aman dan nyaman saat bekerja. Kalau semua alat sudah steril, risiko penularan penyakit bisa diminimalisir.
Teknik-Teknik Sterilisasi di Rumah Sakit
Proses sterilisasi di rumah sakit nggak sembarangan. Ada beberapa teknik yang biasa digunakan di lingkungan MOT, dan semuanya punya kelebihan masing-masing. Berikut adalah beberapa metode utama
Sterilisasi dengan Uap Panas (Autoklaf)
Metode ini seperti panci presto, tapi untuk alat medis. Alat-alat medis dimasukkan ke dalam mesin autoklaf, lalu dipanaskan dengan uap bertekanan tinggi. Uap panas ini ampuh membunuh hampir semua jenis mikroorganisme, sehingga alat benar-benar steril setelah proses ini.
Sterilisasi dengan Gas (Etilen Oksida)
Ada alat-alat tertentu yang nggak tahan panas tinggi, misalnya alat yang terbuat dari plastik atau karet. Nah, buat alat-alat ini, gas etilen oksida adalah solusinya. Gas ini bisa membunuh bakteri dan virus tanpa perlu panas tinggi, sehingga lebih aman untuk alat yang sensitif terhadap suhu.
Sterilisasi Kimiawi
Beberapa cairan kimia bisa dipakai buat membunuh kuman. Biasanya, metode ini dipakai buat alat yang nggak bisa disterilkan dengan autoklaf atau gas. Tapi harus hati-hati, karena kalau salah cairan atau konsentrasinya terlalu tinggi, bisa-bisa malah merusak alat.
Sterilisasi dengan Radiasi
Metode ini biasanya dipakai untuk sterilisasi alat-alat sekali pakai, misalnya jarum suntik dan sarung tangan bedah. Radiasi bisa membunuh mikroorganisme dengan cepat, dan alat-alat ini bisa langsung digunakan tanpa perlu proses lebih lanjut.
Proses Sterilisasi dari Awal sampai Akhir
Sterilisasi itu nggak cuma asal semprot cairan disinfektan aja. Ada beberapa tahap yang harus dilalui supaya alat-alat medis benar-benar bebas dari kuman. Berikut proses lengkapnya:
Pembersihan Awal
Pertama, semua alat medis harus dibersihkan dari kotoran, darah, atau cairan tubuh lainnya. Ini penting supaya proses sterilisasi nanti bisa berjalan maksimal.
Pengemasan
Setelah bersih, alat-alat medis dikemas dalam kemasan steril. Kemasan ini memastikan alat nggak terkontaminasi selama proses sterilisasi dan penyimpanan.
Proses Sterilisasi
Inilah tahap inti dari seluruh proses. Alat-alat yang sudah dikemas kemudian diproses menggunakan salah satu metode sterilisasi yang disebutkan di atas.
Pengeringan
Setelah proses sterilisasi selesai, alat-alat tersebut harus dikeringkan dengan baik. Ini penting supaya alat nggak lembab dan bebas dari pertumbuhan jamur.
Penyimpanan
Alat-alat yang sudah steril disimpan di tempat yang bersih dan kering, biasanya dalam ruang steril dengan suhu dan kelembaban yang terkontrol.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Sterilisasi
Supaya proses sterilisasi berjalan efektif, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan
Waktu: Setiap metode punya waktu proses yang berbeda. Misalnya, sterilisasi dengan uap panas mungkin butuh waktu yang lebih lama dibandingkan dengan radiasi.
Suhu dan Tekanan: Sterilisasi dengan uap panas membutuhkan suhu dan tekanan yang sesuai untuk bisa efektif. Suhu yang terlalu rendah bisa membuat kuman nggak mati, sementara suhu yang terlalu tinggi bisa merusak alat.
Konsentrasi Bahan Kimia: Jika menggunakan metode kimiawi, konsentrasi bahan kimia harus tepat. Kalau terlalu kuat, bisa merusak alat; kalau terlalu lemah, sterilisasi nggak akan efektif.
Pentingnya Kontrol Kualitas Sterilisasi
Setelah proses sterilisasi selesai, kontrol kualitas adalah tahap yang nggak kalah penting. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat benar-benar steril dan aman digunakan. Biasanya, rumah sakit akan melakukan uji mikrobiologi atau uji kimia untuk mengecek kebersihan alat-alat medis.
Baca juga Efisiensi Maksimal di Ruang Operasi Modular (MOT)
Anawarma Satya Indonesia, Solusi Pembangunan MOT Berkualitas
Anawarma Satya Indonesia menyediakan berbagai peralatan dan perlengkapan penunjang medis dan pembangunan MOT sesuai standar yang baik. Salah satu keunggulan MOT dari Anawarma Satya Indonesia adalah melibatkan fasilitas canggih yang mengintegrasikan teknologi mutakhir, bahan antibakteri, dan sistem HVAC canggih untuk mempertahankan standar kebersihan yang ketat sehingga menjamin kualitas udara dalam ruang.
Anawarma Satya Indonesia Mengacu pada Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No 14 tahun 2021 Tentang persyaratan Ruang Operasi seperti
- Temperature Ruangan : 19°C – 23°C
- Kelembaban Ruangan : 40% – 60%
- Kebersihan Ruangan : ISO 6 Class 1000
Tekanan (Positif Pressure) terhadap sekitarnya +10 – +15 Pa
Info lengkap mengenai Anawarma Satya Indonesia silahkan cek dan hubungi website di anawarma.id atau Kontak Admin