Perbedaan Locking Plate dengan Conventional Plate

Supplier alat kesehatan – Dalam dunia kedokteran, khususnya ortopedi, teknologi terus berkembang untuk memberikan solusi terbaik bagi pasien yang mengalami cedera tulang. Salah satu inovasi penting dalam penanganan patah tulang adalah penggunaan plat tulang atau “plates” sebagai alat fiksasi internal. Dua jenis utama plat yang sering digunakan adalah locking plate dan conventional plate. Meski keduanya memiliki fungsi utama yang sama, yakni membantu penyembuhan tulang yang patah, terdapat perbedaan signifikan antara keduanya, baik dari segi desain, mekanisme kerja, hingga aplikasinya dalam praktik klinis.

1. Definisi Locking Plate dan Conventional Plate

Locking Plate

Locking plate adalah jenis plat modern yang dirancang dengan mekanisme penguncian antara sekrup dan platnya. Pada jenis ini, sekrup memiliki ulir khusus di kepala yang memungkinkan penguncian langsung ke lubang pada plat. Hal ini menciptakan struktur yang lebih stabil dan mengurangi tekanan langsung pada tulang.

Conventional Plate

Conventional plate, atau dikenal juga sebagai plat konvensional, adalah jenis plat tradisional yang bekerja berdasarkan prinsip kompresi. Sekrup pada plat ini tidak terkunci langsung dengan plat, melainkan hanya menempel pada permukaan tulang, sehingga stabilitasnya bergantung pada kekuatan tulang itu sendiri.

2. Desain dan Mekanisme Kerja

Locking Plate

Desain locking plate memungkinkan sekrup untuk terkunci ke plat, menciptakan sistem yang disebut “fixed-angle construct”. Sistem ini memberikan stabilitas tambahan karena tidak hanya mengandalkan kontak antara tulang dan plat. Plat ini sangat efektif pada tulang yang kualitasnya buruk, seperti pada pasien lanjut usia atau penderita osteoporosis.

Conventional Plate

Conventional plate mengandalkan kompresi antara plat dan tulang. Sekrup harus cukup kuat untuk menekan plat ke tulang agar stabilitas tercapai. Hal ini berarti tulang harus memiliki densitas yang baik agar fiksasi efektif.

3. Keunggulan Locking Plate

Stabilitas pada Tulang Berkualitas Rendah

Locking plate sangat ideal untuk pasien dengan osteoporosis atau tulang yang rapuh karena stabilitasnya tidak sepenuhnya bergantung pada kekuatan tulang.

Mengurangi Risiko Kegagalan Fiksasi

Karena mekanisme penguncian, risiko sekrup melonggar atau keluar dari tempatnya lebih rendah dibandingkan conventional plate.

Preservasi Jaringan Tulang

Tidak diperlukan tekanan kuat pada tulang untuk menciptakan stabilitas, sehingga jaringan tulang di sekitarnya tetap terlindungi.

4. Kelebihan Conventional Plate

Biaya Lebih Ekonomis

Conventional plate biasanya lebih murah dibandingkan locking plate, sehingga menjadi pilihan utama di fasilitas kesehatan dengan keterbatasan anggaran.

Mudah Dipasang

Prosedur pemasangan conventional plate lebih sederhana, terutama bagi dokter yang sudah terbiasa menggunakan metode ini.

Tersedia dalam Berbagai Ukuran:

Conventional plate telah digunakan secara luas selama bertahun-tahun dan tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, sehingga lebih fleksibel untuk berbagai jenis patah tulang.

Baca juga Kelebihan dan Kekurangan Locking Plate pada Operasi Tulang

5. Indikasi Penggunaan

Locking Plate

  • Patah tulang dengan kualitas tulang buruk (osteoporosis).
  • Cedera kompleks dengan kebutuhan stabilitas tambahan.
  • Pasien dengan risiko komplikasi tinggi, seperti nonunion atau malunion.

Conventional Plate

  • Patah tulang pada pasien muda dengan kualitas tulang baik.
  • Fraktur sederhana tanpa banyak fragmen tulang.
  • Situasi di mana akses ke locking plate terbatas.

6. Kekurangan Masing-Masing

Locking Plate

  • Biaya lebih mahal dibandingkan conventional plate.
  • Membutuhkan keterampilan lebih tinggi dari dokter untuk pemasangan.

Conventional Plate

  • Tidak ideal untuk tulang dengan densitas rendah.
  • Risiko kegagalan fiksasi lebih tinggi, terutama pada pasien dengan osteoporosis.

Pemilihan antara locking plate dan conventional plate sangat bergantung pada kondisi pasien, jenis patah tulang, serta kemampuan dan fasilitas yang tersedia. Locking plate menawarkan keunggulan dalam hal stabilitas dan aplikasi pada tulang yang rapuh, namun biayanya lebih tinggi. Di sisi lain, conventional plate lebih ekonomis dan mudah digunakan, namun memiliki keterbatasan pada kondisi tulang tertentu.

Dalam dunia kedokteran modern, kombinasi keduanya sering digunakan untuk mendapatkan hasil terbaik bagi pasien. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter ortopedi yang berpengalaman sangat penting untuk menentukan jenis plat yang paling sesuai dengan kebutuhan individu. Dengan teknologi yang terus berkembang, diharapkan pilihan-pilihan ini dapat semakin meningkatkan hasil perawatan dan mempercepat proses penyembuhan pasien.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shopping Cart
Open chat
Hello 👋
Ada yang bisa saya bantu untuk keperluan anda ,Anawarma bersedia untuk memenuhi berbagai kebutuhan Alat kesehatan Anda