21 Fr. Visual Urethrotomy Set

Produk 21 Fr. Visual Urethrotomy Set kami terdiri dari beberapa item seperti

1 x FullHD Cystoscope, Ø 4 mm, 0°, 300 mm # 32-4000HD	1 x Urethrotomy sheath incl. obturator, 1 instrument channel, 2 lateral stopcocks, Ø 21 Fr. # 32-4370
1 x Monopolar working element, closed handle, passive # 32-4220	1 x Wave-cut cold knife, Ø 21 Fr. # 32-4384
1 x Half-round cold knife , Ø 21 Fr. # 32-4389	1 x Straight “Sachse” cold knife, Ø 21 Fr. # 32-4390
1 x Telescope bridge with 1 instrument channel, Ø 21 Fr. # 32-4380	1 x Urethrotome outer sheath for balloon catheter, use with 32-4370 # 32-4375
1 x Urethrotome outer sheath for continuous-flow, use with 32-4370 # 32-4376	1 x Bladder syringe, 150 ml # 32-4395-150
1 x Otis urethrotome # 32-4391	1 x Protection- and autoclaving tube for electrodes and cold knives # 32-4230

Fr. Visual Urethrotomy, atau biasa disebut Visual Internal Urethrotomy (VIU), adalah prosedur medis yang digunakan untuk mengatasi penyempitan atau obstruksi pada uretra (saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan lingkungan luar). Prosedur ini melibatkan teknik minimal invasif untuk membuka atau memperlebar bagian uretra yang menyempit (striktur uretra), sehingga aliran urine kembali normal. Dalam dunia kedokteran modern, teknik ini menjadi salah satu pilihan utama karena tingkat keberhasilannya yang tinggi dan pemulihannya yang relatif cepat dibandingkan metode konvensional.

Memahami Striktur Uretra

Striktur uretra adalah kondisi di mana dinding uretra menjadi sempit akibat jaringan parut atau kerusakan. Penyebabnya bisa bermacam-macam, termasuk

Trauma fisik: Cedera pada perineum atau area genital.

Infeksi: Seperti infeksi saluran kemih berulang atau penyakit menular seksual.

Prosedur medis sebelumnya: Misalnya, pemasangan kateter dalam jangka panjang atau prosedur bedah di sekitar area uretra.

Kondisi inflamasi atau bawaan: Seperti balanitis xerotica obliterans.

Striktur uretra dapat menyebabkan gejala seperti aliran urine yang lemah, sulit buang air kecil, nyeri, hingga retensi urine total. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat memicu komplikasi serius seperti infeksi saluran kemih, pembentukan batu kandung kemih, dan kerusakan ginjal.

Apa itu Fr. Visual Urethrotomy?

Fr. Visual Urethrotomy adalah prosedur di mana dokter memasukkan alat khusus bernama endoskop ke dalam uretra. Endoskop ini dilengkapi dengan kamera kecil yang memberikan visualisasi langsung pada area yang mengalami striktur. Proses ini dilakukan dengan langkah berikut

Anestesi: Pasien biasanya diberikan anestesi lokal atau umum untuk kenyamanan.

Masuknya endoskop: Alat dimasukkan melalui ujung uretra hingga mencapai striktur.

Pemotongan jaringan: Menggunakan pisau kecil atau laser, dokter memotong jaringan parut yang menyempitkan uretra.

Pemeriksaan ulang: Setelah striktur diperbaiki, dokter memeriksa ulang untuk memastikan aliran urine lancar.

Prosedur ini biasanya memakan waktu singkat, sekitar 30-60 menit, tergantung tingkat keparahan striktur.

Mengapa Medis Membutuhkan Fr. Visual Urethrotomy?

Fr. Visual Urethrotomy sangat dibutuhkan dalam dunia medis karena sejumlah alasan

1. Prosedur Minimal Invasif

Dibandingkan dengan urethroplasty (operasi terbuka pada uretra), VIU jauh lebih sederhana. Tidak ada sayatan eksternal yang diperlukan, sehingga mengurangi risiko infeksi dan komplikasi pascaoperasi.

2. Pemulihan yang Lebih Cepat

Pasien yang menjalani VIU umumnya dapat pulih lebih cepat dan kembali beraktivitas normal dalam waktu singkat. Hal ini sangat menguntungkan bagi pasien yang memiliki jadwal padat.

3. Efektivitas untuk Kasus Tertentu

VIU sangat efektif untuk striktur uretra yang pendek (kurang dari 2 cm) dan tidak melibatkan kerusakan jaringan yang luas. Dalam kasus ini, tingkat keberhasilan prosedur cukup tinggi.

4. Mengurangi Beban Komplikasi

Dengan VIU, dokter dapat mengurangi komplikasi jangka panjang yang disebabkan oleh striktur uretra, seperti infeksi saluran kemih berulang dan kerusakan organ lain.

5. Ketersediaan Teknologi Modern

Teknologi visualisasi yang semakin canggih memungkinkan dokter melakukan prosedur ini dengan presisi tinggi. Ini berarti hasil yang lebih baik bagi pasien dan lebih sedikit risiko kesalahan.