3.5 mm Locking Screw (Stainless Steel & Titanium)

3.5 mm Locking Screw (Stainless Steel & Titanium)

Kode No. Stainless Steel	Kode No. Titanium	Ukuran (mm)
SS 304-012	TT 304-012	12
SS 304-014	TT 304-014	14
SS 304-016	TT 304-016	16
SS 304-018	TT 304-018	18
SS 304-020	TT 304-020	20
SS 304-022	TT 304-022	22
SS 304-024	TT 304-024	24
SS 304-026	TT 304-026	26
SS 304-028	TT 304-028	28
SS 304-030	TT 304-030	30
SS 304-032	TT 304-032	32
SS 304-034	TT 304-034	34
SS 304-036	TT 304-036	36
SS 304-038	TT 304-038	38
SS 304-040	TT 304-040	40
SS 304-042	TT 304-042	42
SS 304-044	TT 304-044	44
SS 304-046	TT 304-046	46
SS 304-048	TT 304-048	48
SS 304-050	TT 304-050	50
SS 304-052	TT 304-052	52
SS 304-054	TT 304-054	54
SS 304-056	TT 304-056	56
SS 304-058	TT 304-058	58
SS 304-060	TT 304-060	60
SS 304-065	TT 304-065	65
SS 304-070	TT 304-070	70
SS 304-075	TT 304-075	75
SS 304-080	TT 304-080	80

3.5 mm locking screw adalah jenis sekrup yang dirancang khusus untuk digunakan dalam prosedur fiksasi tulang. Istilah “locking” mengacu pada mekanisme penguncian antara sekrup dan pelat (locking plate) yang digunakan bersama-sama. Dalam sistem ini, kepala sekrup memiliki ulir yang memungkinkan sekrup terkunci langsung pada pelat, menciptakan fiksasi yang stabil dan kuat.

Sekrup ini tersedia dalam dua bahan utama

Stainless Steel

Stainless steel adalah bahan yang sering digunakan karena kekuatannya, daya tahan terhadap korosi, dan biaya yang lebih terjangkau. Sekrup dari bahan ini sangat ideal untuk berbagai aplikasi ortopedi, terutama jika pasien tidak memiliki alergi terhadap logam tertentu.

Titanium

Titanium memiliki keunggulan dalam hal biokompatibilitas, ringan, dan ketahanan korosi yang lebih tinggi dibandingkan stainless steel. Titanium juga lebih inert secara biologis, sehingga mengurangi risiko reaksi alergi atau penolakan tubuh.

Fungsi Utama 3.5 mm Locking Screw

Fungsi utama dari 3.5 mm locking screw adalah untuk

Fiksasi Stabil

Dengan mekanisme penguncian, sekrup ini mampu memberikan stabilitas yang tinggi pada area tulang yang patah. Hal ini memastikan bahwa fragmen tulang tetap pada posisi yang benar selama proses penyembuhan.

Mengurangi Tekanan pada Tulang

Sistem penguncian memungkinkan distribusi beban yang merata antara pelat dan tulang, sehingga mengurangi risiko kerusakan pada tulang akibat tekanan berlebih.

Meningkatkan Penyembuhan Tulang

Dengan stabilitas yang baik, sekrup ini membantu proses penyembuhan tulang berjalan lebih cepat dan efisien.

Keunggulan Penggunaan Locking Screw

Keamanan Pasien

3.5 mm locking screw memberikan keamanan tambahan dibandingkan sekrup konvensional. Dengan mekanisme penguncian, risiko longgarnya sekrup atau pergeseran pelat menjadi lebih kecil, yang berarti pasien tidak memerlukan revisi operasi.

Fleksibilitas dalam Aplikasi

Sekrup ini dapat digunakan dalam berbagai prosedur ortopedi, seperti pada tulang panjang (femur, tibia) atau tulang kecil (radius, ulna). Hal ini membuatnya menjadi pilihan serbaguna bagi ahli bedah.

Biokompatibilitas

Bahan titanium memberikan manfaat tambahan dalam kasus di mana biokompatibilitas menjadi perhatian utama, seperti pada pasien dengan alergi logam.

Mengurangi Risiko Komplikasi

Dengan distribusi tekanan yang merata dan fiksasi yang stabil, risiko komplikasi seperti non-union (kegagalan tulang untuk menyatu) dapat diminimalkan.

Dukungan Teknologi Modern

Sistem locking screw adalah hasil dari perkembangan teknologi medis modern. Penggunaannya mencerminkan standar perawatan tinggi yang berfokus pada hasil optimal bagi pasien.

3.5 mm locking screw (stainless steel dan titanium) adalah komponen penting dalam dunia ortopedi. Mekanisme pengunciannya memberikan fiksasi yang stabil dan mengurangi risiko komplikasi, sementara bahan stainless steel dan titanium memberikan fleksibilitas dalam memilih sesuai kebutuhan pasien. Dalam konteks perawatan modern, perangkat ini memainkan peran kunci dalam membantu pasien pulih dari cedera tulang dengan aman dan efisien. Dengan begitu, penggunaan locking screw tidak hanya mendukung keberhasilan operasi tetapi juga meningkatkan kualitas hidup pasien pasca-operasi.